Jumat, 07 Juni 2013

materi kesehatan


PERTOLONGAN KESELAMATAN TENAGA KERJA K3



ehat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.

Menurut Blum, kesehatan seseorang ditentukan oleh empat faktor, yaitu:

Lingkungan.Berupa lingkungan fisik (alami, buatan), lingkungan kimia (organik/anorganik, logam berat, debu), biologis (virus, bakteri mikroorganisme) dan social budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
Perilaku.Meliputi sikap, kebiasaan dan tingkah laku.
Pelayanan Kesehatan.Meliputi perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan dan rehabilitasi.
GenetisFaktor bawaan manusia sejak dilahirkan.
Menurut Suma’mur kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at work).
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengansafety, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerpannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Di Indonesia keselamatan kerja diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970.
Tujuan K3:
Melindungi tenaga kerja, sehingga lebih mampu berproduksi secara maksimal dalam bekerja.
Melindungi orang lain, sehingga jika berada di tempat kerja orang lain yang didatanginya ia akan selamat dan sehat dalam bekerja.
Mengamani barang, bahan dan peralatan produksi, sehingga barang, bahan, serta alat produksi akan lebih awet dan tahan lama.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, sehingga berkuranglah resiko dalam bekerja misalnya terbakar, tersiram, tertumpah, tertindih, dan sebagainya.
Keamanan lingkungan kerja, sehingga kita betah dan tidak was-was hati bila berada di tempat kerja.
Sistem Kerja dari K3
Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya. Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik “hazard” maupun “resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.
Pada lingkungan kerja, kesehatan dan kinerja seorang pekerja dipengaruhi oleh:
Beban Kerja.
Berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan.
Spesifikasi dan Kuantitas Pekerjaan.
Hal ini bergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh dan sebagainya.
Lingkungan Kerja.
Faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial.
Manajemen resiko merupakan strategi penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja, dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat serta melindungi dan meningkatkan pemberdayaan pekerja yang sehat, selamat dan berkinerja tinggi. Pada prinsipnya manajemen resiko merupakan upaya mengurangi dampak negatif dari resiko yang dapat mengakibatkan kerugian pada aset organisasi baik berupa manusia, material, mesin, metode, hasil produksi maupun finansial.
Ditempat kerja, potensi bahaya sebagai sumber resiko akan selalu dijumpai baik yang berasal dari faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis, aspek ergonomi, stressor, listrik dan sumber energi lain, mesin, sistem manajemen perusahaan bahkan pelaksana atau operator. Melalui analisis dan evaluasi semua potensi bahaya dan resiko, diupayakan tindakan minimalisasi atau pengendalian agar tidak terjadi bencana atau kerugian lainnya. Langkah-langkah yang biasanya dilaksanakan dalam penilaian resiko, antara lain:
Menentukan tim penilai.Penilai bisa berasal dari intern perusahaan atau dibantu pihak lain (konsultan) di luar perusahaan yang memiliki kompetensi baik dalam pengetahuan, kewenangan maupun kemampuan lainnya yang berkaitan.
Menentukan obyek atau bagian yang akan dinilai.Obyek atau bagian yang akan dinilai dapat dibedakan menurut bagian atau departemen, jenis pekerjaan, proses produksi dan sebagainya. Penentuan obyek ini sangat membantu dalam sistematika kerja penilai.
Kunjungan atau inspeksi tempat kerja.Kegiatan ini dapat dimulai melalui suatu “walk through survey atau inspection” yang bersifat umum sampai kepada inspeksi yang lebih detail. Dalam kegiatan ini prinsip utamanya adalah melihat, mendengar dan mencatat semua keadaan di tempat kerja baik mengenai bagian kegiatan, proses, bahan, jumlah pekerja, kondisi lingkungan, cara kerja, teknologi pengendalian, alat pelindung diri dan hal lain yang terkait.
Identifikasi potensi bahaya.Dapat dilakukan melalui informasi mengenai data kecelakaan kerja, penyakit dan absensi. Laporan dari Panitia Pengawas Kesehatandan Keselamatan Kerja (P2K3), supervisor dan keluhan yang dialami pekerja.
Mencari informasi atau data potensi bahaya.Upaya ini dapat dilakukan misalnya melalui kepustakaan, mempelajari MSDS, petunjuk teknis, standar, pengalaman atau informasi lain yang relevan.
Analisis resiko.Dalam kegiatan ini, semua jenis resiko, akibat yang bisa terjadi, tingkat keparahan, frekuensi kejadian, cara pencegahannya, atau rencana tindakan untuk mengatasi resiko tersebut dibahas secara rinci dan dicatat selengkap mungkin.
Evalusi resiko.Memprediksi tingkat resiko melalui evaluasi yang akurat merupakan langkah yang sangat menentukan dalam rangkaian penilaian risiko. Konsultasi dan nasehat dari para ahli seringkali dibutuhkan pada tahap analisis dan evaluasi resiko.
Menentukan langkah pengendalianApabila dari hasil evaluasi menunjukan adanya resiko membahayakan bagi kelangsungan kerja maupun kesehatan dan keselamatan pekerja perlu ditentukan langkah pengendalian, seperti :a. Memilih teknologi pengendalian seperti eliminasi, substitusi, isolasi, engineering control, pengendalian administratif, pelindung peralatan/mesin atau pelindung diri.b. Menyusun program pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman berkaitan dengan resiko.c. Menentukan upaya monitoring terhadap lingkungan atau tempat kerja.d. Menentukan perlu atau tidaknya survailans kesehatan kerja melalui pengujian kesehatan berkala, pemantauan biomedik, audiometri dan lain-lain.e. Menyelenggarakan prosedur tanggap darurat atau emergensi dan pertolongan pertama sesuai dengan kebutuhan.
Menyusun pelaporan.Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penilaian risiko harus dicatat dan disusun sebagai bahan pelaporan secara tertulis.
Pengkajian ulang penelitian.Pengkajian ulang perlu senantiasa dilakukan dalam periode tertentu atau bila terdapat perubahan dalam proses produksi, kemajuan teknologi, pengembangan informasi terbaru dan sebagainya, guna perbaikan berkelanjutan penilaian risiko tersebut.
Contoh dan Aplikasi K3
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia Ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja, seperti:
Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup kerja supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
Kacamata kerja
Kacamata digunakan untuk melindungi mata dari debu atau serpihan besi yang berterbangan di tiup angin. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.
Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan mengangkat barang berbahaya. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti mendorong gerobak secara terus menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobak.
Helm
Helm sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja untuk menggunakannya dengan benar sesuai peraturan.
Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
.

Diposkan oleh ahmad jaenudin di 22.42 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook




BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)



Jika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan istilahBANTUAN HIDUP DASAR (BHD).


Bantuan hidup dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat membantu mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Beberapa cara sederhana tersebut adalah bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas, bagaimana memberikan bantuan penafasan dan bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh korban, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.


Penilaian dan perawatan yang dilakukan pada bantuan hidup dasar sangat penting guna melanjutkan ketahapan selanjutnya. Hal ini harus dilakukan secara cermat dan terus menerus termasuk terhadap tanggapan korban pada proses pertolongan.


Bila tindakan ini dilakukan sebagai kesatuan yang lengkap maka tindakan ini dikenal dengan istilah RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP).


Untuk memudahkan pelaksanaannya maka digunakan akronim A- B - C yang berlaku universal.



A = Airway control atau penguasaan jalan nafas
B = Breathing Support atau bantuan pernafasanC = Circulatory Support atau bantuan sirkulasi lebih dikenal dengan Pijatan Jantung Luar dan menghentikan perdarahan besarSetiap tahap ABC pada RJP diawali dengan fase penilaian :
penilaian respons, pernafasan dan nadi.



Penilaian respons.
Setelah memastikan keadaan aman (PENILAIAN KORBAN .1), maka penolong yang tiba ditempat kejadian harus segera melakukan penilaian dini (PENILAIAN KORBAN .2). Lakukan penilaian respons dengan cara menepuk bahu korban dan tanyakan dengan suara lantang.


Aktifkan sistem SPGDT
Di beberapa daerah yang Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadunya sudah berjalan dengan baik, penolong dapat meminta bantuan dengan nomor akses yang ada. Bila penolong adalah tim dari sistem SPGDT maka tidak perlu mengaktifkan sistem tersebut. Prinsipnya adalah saat menentukan korban tidak respons maka ini harus dilaporkan untuk memperoleh bantuan.


Airway Control (Penguasaan Jalan Nafas)
Bila tidak ditemukan respons pada korban maka langkah selanjutnya adalah penolong menilai pernafasan korban apakah cukup adekuat? Untuk menilainya maka korban harus dibaringkan terlentang dengan jalan nafas terbuka.

Airway control



Lidah paling sering menyebabkan sumbatan jalan nafas pada kasus-kasus korban dewasa tidak ada respons, karena pada saat korban kehilangan kesadaran otot-otot akan menjadi lemas termasuk otot dasar lidah yang akan jatuh ke belakang sehingga jalan nafas jadi tertutup. Penyebab lainnya adalah adanya benda asing terutama pada bayi dan anak.


Penguasan jalan nafas merupakan prioritas pada semua korban. Prosedurnya sangat bervariasi mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit dan penanganan bedah. Tindakan-tindakan yang lain kecil peluangnya untuk berhasil bila jalan nafas korban masih terganggu.


Beberapa cara yang dikenal dan sering dilakukan untuk membebaskan jalan nafas


a. Angkat Dagu Tekan Dahi :

Angkat Dagu Tekan Dahi
Teknik ini dilakukan pada korban yang tidak mengalami trauma pada kepala, leher maupun tulang belakang.


b. Perasat Pendorongan Rahang Bawah (Jaw Thrust Maneuver)

Jaw Thrust Maneuver

Teknik ini digunakan sebagai pengganti teknik angkat dagu tekan dahi. Teknik ini sangat sulit dilakukan tetapi merupakan teknik yang aman untuk membuka jalan nafas bagi korban yang mengalami trauma pada tulang belakang. Dengan teknik ini, kepala dan leher korban dibuat dalam posisi alami / normal.

Ingat : Teknik ini hanya untuk korban yang mengalami trauma tulang belakang atau curiga trauma tulang belakang


Pemeriksaan Jalan Nafas
Setelah jalan nafas terbuka, maka periksalah jalan nafas karena terbukanya jalan nafas dengan baik dan bersih sangat diperlukan untuk pernafasan adekuat. Keadaan jalan nafas dapat ditentukan bila korban sadar, respon dan dapat berbicara dengan penolong.

Perhatikan pengucapannya apakah baik atau terganggu, dan hati-hati memberikan penilaian untuk korban dengan gangguan mental.

Untuk korban yang disorientasi, merasa mengambang, bingung atau tidak respon harus diwaspadai kemungkinan adanya darah, muntah atau cairan liur berlebihan dalam saluran nafas. Cara ini lebih lanjut akan diterangkan pada halaman cara pemeriksaan jalan nafas.


C. Membersihkan Jalan Nafas


- Posisi PemulihanBila korban dapat bernafas dengan baik dan tidak ada kecurigaan adanya cedera leher, tulang punggung atau cedera lainnya yang dapat bertambah parah akibat tindakan ini maka letakkan korban dalam posisi pemulihan atau dikenal dengan istilah posisi miring mantap.

Posisi ini berguna untuk mencegah sumbatan dan jika ada cairan maka cairan akan mengalir melalui mulut dan tidak masuk ke dalam saluran nafas.

- Sapuan Jari
Teknik hanya dilakukan untuk penderita yang tidak sadar, penolong menggunakan jarinya untuk membuang benda yang mengganggu jalan nafas.


BREATHING SUPPORT (BANTUAN PERNAFASAN)Bila pernafasan seseorang terhenti maka penolong harus berupaya untuk memberikan bantuan pernafasan.


Breathing Support

Teknik yang digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan yaitu:
a. Menggunakan mulut penolong:
1. Mulut ke masker RJP
2. Mulut ke APD
3. Mulut ke mulut / hidung

b. Menggunakan alat bantu:


Masker berkatup
Kantung masker berkatup (Bag Valve Mask / BVM)

Frekuensi pemberian nafas buatan:
Dewasa : 10 - 12 x pernafasan / menit, masing-masing 1,5 - 2 detik
Anak (1-8th) : 20 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detik
Bayi (0-1th) : lebih dari 20 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detik
Bayi baru lahir : 40 x pernafasan / menit, masing-masing 1 - 1,5 detik

Bahaya bagi penolong yang melakukan bantuan pernafasan dari mulut ke mulut:
- Penyebaran penyakit
- Kontaminasi bahan kimia
- Muntahan penderita

Saat memberikan bantuan pernafasan petunjuk yang dipakai untuk menentukan cukup tidaknya udara yang dimasukkan adalah gerakan naiknya dada. Jangan sampai memberikan udara yang berlebihan karena dapat mengakibatkan udara juga masuk dalam lambung sehingga menyebabkan muntah dan mungkin akan menimbulkan kerusakan pada paru-paru. Jika terjadi penyumbatan jalan nafas maka lakukan kembali Airway Control seperti yang dijelaskan diatas.

Beberapa tanda-tanda pernafasan:
Adekuat (mencukupi)
- Dada dan perut bergerak naik dan turun seirama dengan pernafasan
- Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut / hidung
- Korban tampak nyaman
- Frekuensinya cukup (12-20 x/menit)

Kurang Adekuat (kurang mencukupi)
- Gerakan dada kurang baik
- Ada suara nafas tambahan
- Kerja otot bantu nafas
- Sianosis (kulit kebiruan)
- Frekuensi kurang atau berlebihan
- Perubahan status mental


Tidak Bernafas
- Tidak ada gerakan dada dan perut
- Tidak terdengar aliran udara melalui mulut atau hidung
- Tidak terasa hembusan nafas dari mulut atau hidung


Bila menggunakan masker atau APD, pastikan terpasang dengan baik dan tidak mengalami kebocoran udara saat memberikan bantuan pernafasan.

CIRCULATORY SUPPORT (Bantuan Sirkulasi)
Tindakan paling penting pada bantuan sirkulasi adalah Pijatan Jantung Luar. Pijatan Jantung Luar dapat dilakukan mengingat sebagian besar jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung sehingga penekanan dari luar dapat menyebabkan terjadinya efek pompa pada jantung yang dinilai cukup untuk mengatur peredaran darah minimal pada keadaan mati klinis



Circulatory Support
Penekanan dilakukan pada garis tengah tulang dada 2 jari di atas permukaan lengkung iga kiri dan kanan. Kedalaman penekanan disesuaikan dengan kelompok usia penderita.
- Dewasa : 4 - 5 cm
- Anak dan bayi : 3 - 4 cm
- Bayi : 1,5 - 2,5 cm

Secara umum dapat dikatakan bahwa bila jantung berhenti berdenyut maka pernafasan akan langsung mengikutinya, namun keadaan ini tidak berlaku sebaliknya. Seseorang mungkin hanya mengalami kegagalan pernafasan dengan jantung masih berdenyut, akan tetapi dalam waktu singkat akan diikuti henti jantung karena kekurangan oksigen.

Pada saat terhentinya kedua sistem inilah seseorang dinyatakan sebagai mati klinis. Berbekal pengertian di atas maka selanjutnya dilakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru

Diposkan oleh ahmad jaenudin di 20.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook




Tips Dalam Menjaga Dan Merawat Kesehatan Tubuh

1.Menghindari Kebiasaan Yang Bisa Menyebabkan Kecanduan Dan Merusak Kesehatan.
Kebiasaan atau pola hidup yang biasanya disepelekan karena dalam berinteraksi dengan lingkungan hidupnya agar kelihatan lebih meriah, biasanya disertai dengan merokok dan bahkan meminum-minuman keras.Kedua hal tersebut tidaklah baik untuk perawatan kesehatan tubuh. Rokok yang dihirup selain tidak baik untuk paru-paru juga tidak baik untuk bibir anda,karena nikotin dari rokok bisa menyebabkan timbulnya flek-flek hitam pada bibir anda,sehinga tidak baik untuk tampilan anda.

2.Menghindari Stress Yang Berlebihan Dengan Cara Yang Sehat Dan Halal.
Bekerja baik di kantor maupun dirumah yang merupakan aktivitas setiap hari juga harus di managemen diri supaya dalam bekerja kita tidak merasa kecapean dan stress. Biasanya stres yang timbul dari pekerjaan dikarenakan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sehingga setelah pekerjaan menumpuk dan harus segera dilaporkan hasilnya maka akan menyebabkan pekerjaan menjadi berantakan dan timbullah berbagai problem kerja yang mengakibatkan anda stress. Stres atau terjadii ketegangan dari saraf otak maupun saraf-saraf yang laen juga akan membuat tubuh anda cepat menua dan sakit-sakitan,dengan demikian maka anda bisa dikatak gagal dalam menjaga atau merawat tubuh anda.

3.Makan Makanan 4 Sehat dan 5 Sempurna
Makanan yang anda makan setiap harinya belum tentu telah memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna, karena gizi dari makanan yang anda makan tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh anda. Makanan Yang enak belom tentu juga mengandung gizi yang cukup, jadi pilihlah makanan yang bisa memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna. Makanan bergizi cukup sangatlah menentukan keberhasilan anda dalam perawatan tubuh untuk tetap sehat dan awet muda. Makan makanan dan minuman yang bergizi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, aktivitas serta usia kita. Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang adalah kebiasaan yang baik juga. Makan dengan asupan gizi seimbang karena apa yang kita makan akan merepresentasikan diri kita di masa yang akan datang.

4.Menjaga Kebersihan Diri Sendiri Dan Lingkungan Sekitar Kita
Kebersihan diri Juga sangatlah diperlukan dalam kesuksessan melakukan perawatan tubuh secara manual. Kerbersihan diri atau kebersihan badan seperti rambut, kuku, wajah, mata, telinga, kulit,mulut, gigi, tangan, kaki, dll atau kebersihan pada luar badan dapat memberi efek pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Janganlah menggunakan peralatan mandi (sabun,sikat gigi & handuk), bersolek, pakaian pribadi bergantian dengan orang lain, karena penyakit yang berbahaya bisa menular melalui hal-hal tersbut tadi. Kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan,sampah yang sudah menumpuk juga tidak bagus karena bisa mengundang berbagai jenis bakteri yang tidak baik dalam mejaga kesehatan tubuh anda.

5. Lakukanlah Olah Raga Secara Teratur Dan Periksakan Tubuh Anda Ke Dokter Secara Berkala
Melakukan olah raga secara teratur dapat menyehatkan jantung anda dan peredaran darah menjadi lebih baik, sehingga darah yang berfungsi untuk mengantarkan asupan makanan untuk berbagai organ dan jaringan tubuh bisa berjalan dengan lancar. Maka dengan begitu tubuh anda sudah ada yang merawatnya dari dalam. Selaen Olah raga juga tidak kalah pentingnya dengan memeriksakan kesehatan tubuh anda ke dokter secara berkala untuk mengetahui kondisi organ internal tubuh anda, karena oragan internal tubuh yang sehat sangat bepengaruh bagi kesehatan luar tubuh anda yang mana dalam melakukan perawatan tubuh secara manual memeriksakan kondisi kesehatan internal tubuh sangatlah mendukung kesuksessan anda dalam melakukan perawatan



1.Menghindari Kebiasaan Yang Bisa Menyebabkan Kecanduan Dan Merusak Kesehatan.


Kebiasaan atau pola hidup yang biasanya disepelekan karena dalam berinteraksi dengan lingkungan hidupnya agar kelihatan lebih meriah, biasanya disertai dengan merokok dan bahkan meminum-minuman keras.Kedua hal tersebut tidaklah baik untuk perawatan kesehatan tubuh. Rokok yang dihirup selain tidak baik untuk paru-paru juga tidak baik untuk bibir anda,karena nikotin dari rokok bisa menyebabkan timbulnya flek-flek hitam pada bibir anda,sehinga tidak baik untuk tampilan anda.






2.Menghindari Stress Yang Berlebihan Dengan Cara Yang Sehat Dan Halal.
Bekerja baik di kantor maupun dirumah yang merupakan aktivitas setiap hari juga harus di managemen diri supaya dalam bekerja kita tidak merasa kecapean dan stress. Biasanya stres yang timbul dari pekerjaan dikarenakan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sehingga setelah pekerjaan menumpuk dan harus segera dilaporkan hasilnya maka akan menyebabkan pekerjaan menjadi berantakan dan timbullah berbagai problem kerja yang mengakibatkan anda stress. Stres atau terjadii ketegangan dari saraf otak maupun saraf-saraf yang laen juga akan membuat tubuh anda cepat menua dan sakit-sakitan,dengan demikian maka anda bisa dikatak gagal dalam menjaga atau merawat tubuh anda.




3.Makan Makanan 4 Sehat dan 5 Sempurna
Makanan yang anda makan setiap harinya belum tentu telah memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna, karena gizi dari makanan yang anda makan tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh anda. Makanan Yang enak belom tentu juga mengandung gizi yang cukup, jadi pilihlah makanan yang bisa memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna. Makanan bergizi cukup sangatlah menentukan keberhasilan anda dalam perawatan tubuh untuk tetap sehat dan awet muda. Makan makanan dan minuman yang bergizi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, aktivitas serta usia kita. Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang adalah kebiasaan yang baik juga. Makan dengan asupan gizi seimbang karena apa yang kita makan akan merepresentasikan diri kita di masa yang akan datang
.
4.Menjaga Kebersihan Diri Sendiri Dan Lingkungan Sekitar Kita
Kebersihan diri Juga sangatlah diperlukan dalam kesuksessan melakukan perawatan tubuh secara manual. Kerbersihan diri atau kebersihan badan seperti rambut, kuku, wajah, mata, telinga, kulit,mulut, gigi, tangan, kaki, dll atau kebersihan pada luar badan dapat memberi efek pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Janganlah menggunakan peralatan mandi (sabun,sikat gigi & handuk), bersolek, pakaian pribadi bergantian dengan orang lain, karena penyakit yang berbahaya bisa menular melalui hal-hal tersbut tadi. Kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan,sampah yang sudah menumpuk juga tidak bagus karena bisa mengundang berbagai jenis bakteri yang tidak baik dalam mejaga kesehatan tubuh anda.

5. Lakukanlah Olah Raga Secara Teratur Dan Periksakan Tubuh Anda Ke Dokter Secara Berkala
Melakukan olah raga secara teratur dapat menyehatkan jantung anda dan peredaran darah menjadi lebih baik, sehingga darah yang berfungsi untuk mengantarkan asupan makanan untuk berbagai organ dan jaringan tubuh bisa berjalan dengan lancar. Maka dengan begitu tubuh anda sudah ada yang merawatnya dari dalam. Selaen Olah raga juga tidak kalah pentingnya dengan memeriksakan kesehatan tubuh anda ke dokter secara berkala untuk mengetahui kondisi organ internal tubuh anda, karena oragan internal tubuh yang sehat sangat bepengaruh bagi kesehatan luar tubuh anda yang mana dalam melakukan perawatan tubuh secara manual memeriksakan kondisi kesehatan internal tubuh sangatlah mendukung kesuksessan anda dalam melakukan perawatan tubuh secara ilmia

6. Hindari Hubungan Seks Yang Terlalu Berlebihan (Over).
Seks memang diperlukan dan merupakan suatu kebutuhan hidup dalam rumah tangga, akan tetapi janganlah dijadikan hidup ini untuk seks(nafsu), tapi jadikan seks (nafsu) untuk bertahan hidup. Terlalu sering berhubungan seks akan menyebabkan badan terasa lelah karena dalam berhubungan seks akan banyak tenaga yang dikeluarkan. Seks yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan tubuh anda, karena bisa menyebabkan tubuh anda cepat tua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar